Header Ads

Destinasi Wisata Kapalo Bonda Taram Dan Peran Aktif Masyarakat Memanfaatkan Potensi





Oleh: Rino Chandra

Independent Travel Journalist


Destinasi wisata berkonsep alam dan berbasis masyarakat menjadi salahsatu usaha pemanfaatan sumberdaya alam dan tata lingkungan yang digerakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdawis) dimasing-masing desa di Indonesia. Hal itu di lakukan agar objek yang disediakan memiliki daya tarik untuk dijadikan sasaran wisata secara umum. 


Salahsatu destinasi wisata ekologis yang berada di Sumatera Barat, yakni Kapalo Bonda Taram. Terletak di Nagari Taram Kabupaten Limapuluh Kota, Kapalo Bonda merupakan destinasi yang relatif belum tercemari oleh dampak lingkungan yang negatif. Dikarenakan wilayah ini tidak ada pabrik bahkan jauh dari area pemukiman penduduk. 


Pemerintah Nagari (Desa Adat) setempat telah menampakan dan menjadikan destinasi wisata Kapalo Bonda Taram menjadi salahasatu wilayah yang memiliki unsur kepedulian, tanggungjawab dan komitmen terhadap kelestarian  lingkungan dan kesejahteraan masyarakatnya. Pada sisi ekonomi, kehadiran wisatawan menjadi sumber pendapatan alternatif masyarakat setempat secara berkesinambungan. 


Selain memiliki aliran sungai yang tidak tercemar limbah pabrik maupun rumahtangga dan diapit oleh perbukitan, objek wisata ini juga memiliki area camping, tracking dan sport tourism. Fasilitas seperti toilet, tempat ibadah, parkir kendaraan dan tempat sampah memiliki proporsi yang cukup baik. Sekaligus objek wisata ini memberikan rasa aman dari tindakan premanisme dan sikap-sikap tidak baik dari pihak pengelola maupun masyarakat setempat.


Pengelolaan objek wisata Kapalo Bonda mengambarkan bahwa pemerintah Nagari Taram memberikan peran kepada masyarakatnya secara aktif untuk mengembangkan, perencanaan, monitoring,implementasi dan evaluasi terhadap destinasi wisata tersebut secara profesional. Penulis berpendapat masyarakat Nagari Taram telah memiliki wewenang yang memadai untuk pengendalian kegiatan wisata disetiap objek wisata yang ada di wilayah tersebut. 


The International Ecotourism Society (TIES) merumuskan pada awal tahun 1990 ; "Ecotourism is responsible travel to natural areas which consevased the environment and improves teh welfare of local people." Wisata alam merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam dan tata lingkungan yang telah ditetapkan sebagai obyek dan daya tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata.


Diversifikasi dari Obyek Wisata Kapalo Bonda salahsatunya adalah wisata konvensi untuk wisatawan yang memanfaatkan kawasan hutan dalam kepentingan tertentu, misalkan penelitian dikawasan tersebut, namun kegiatan itu sesuai dengan aturan dan ketentuan yang dibuat pemerintah nagari dan pihak pengelola kawasan obyek wisata Kapalo Bonda itu sendiri. Seperti hal nya melahirkan Peraturan Nagari (PerNag) untuk pelestarian lingkungan.


Beberapa kali penulis berkunjung ke obyek wisata Kapalo Bonda Taram, kawasan wisata ini berkembang dengan profesional dan proporsional. Warung-warung yang ditata baik dan usaha-usaha lain di sekitar obyek wisata diyakini mampu meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. Sebagai masukan, seiring dengan pengembangan yang dilakukan produk-produk UMKM atau kreatifitas masyarakat lokal di area ini dapat dimunculkan. Minimal merchandise sebagai media branding untuk destinasi wisata itu sendiri.


Terletak di Kecamatan Harau, Nagari Taram juga memiliki destinasi wisata religi Surau Tuo yang didirikan pada awal abad ke-17 oleh Syekh Ibrahim Mufti, seorang ulama penyebar Islam di Nagari Taram. Tempat ini sering dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah di luar Kabupaten Limapuluh Kota untuk ziarah makam pendiri Surau Tuo, karena dipandang memiliki keramah dan menjadi salahsatu manifestasi budaya masyarakat. Ini menjadi salahsatu produk wisata penunjang  pengembangan wisata alam yang ada di Nagari Taram. (*)

No comments