37 Desa Wisata Sebagai Penopang Perekonomian Masyarakat Bantul
Bantul - Terletak dibagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman kami sampai di Kabupaten Bantul. Keseriuasan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam menggarap potensi daerah yang ada cukup terlihat, salah satunya desa. Saat ini Bantul sangat konsisten dalam pengembangan desa wisata, mengingat ada 37 desa wisata di daerah tersebut. Hal itu terungkap dalam pertemuan dan Kunjungan Kerja (kunker) Anggota Dewan Pewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Payakumbuh Komisi A, B dan C bersama Sekretariat dan Wartawan ke DPRD Kabupaten Bantul.
H. Setiya Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bantul dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi, DPRD sangat meapresiasi munculnya 37 desa wisata itu. Kesadaran masyarakat akan sapta pesona muncul berkat dinas terkait yang terus gencar melakukan pendekatan dan bimbingan. Menurutnya, sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang kehidupan serta perekonomian. Desa memiliki potensi yang bisa diangkat menjadi komoditas dan dikemas dengan menajemen yang tepat untuk menjadi desa wisata.
"Untuk pengembang ini perlu komitmen kuat dari pemerintah, eksekutif dan legislatif serta seluruh lapisan masyarakat untuk menyamakan pendapat, termasuk disini untuk penganggaran guna pembangunan desa wisata. Juga, menyiapkan segala perangkat, aturan, regulasi yang lebih bertujuan untuk pengembangan serta mengawasi potensi penyimpangan yang mungkin bisa terjadi," kata Politisi PKS tersebut, Jumat (25/11/2016).
Tidak sampai disitu, Pemerintah setempat juga memberlakukan one hotel one village bagi pihak swasta yang lakukan bisni perhotelan. "Ini salah satu bentuk kerjasama antara pemerintah Kabupaten Bantu dengan pihak swasta." imbuh Setiya.
Namun, karena keterbatasan waktu, anggota DPRD Bantul juga sedang menggelar rapat. H. Setiya maupun SKPD setempat tidak secara detil menjelaskan keberadaan 37 desa wisata tersebut. "Saya siap berdiskusi dalam setiap kesempatan, silahkan catat nomor telepon saya," Kata Setiya kepada kami usai pertemuan itu.
Salah satu gerbang desa wisata Kabupaten Bantul |
H. Setiya Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bantul dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi, DPRD sangat meapresiasi munculnya 37 desa wisata itu. Kesadaran masyarakat akan sapta pesona muncul berkat dinas terkait yang terus gencar melakukan pendekatan dan bimbingan. Menurutnya, sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang kehidupan serta perekonomian. Desa memiliki potensi yang bisa diangkat menjadi komoditas dan dikemas dengan menajemen yang tepat untuk menjadi desa wisata.
"Untuk pengembang ini perlu komitmen kuat dari pemerintah, eksekutif dan legislatif serta seluruh lapisan masyarakat untuk menyamakan pendapat, termasuk disini untuk penganggaran guna pembangunan desa wisata. Juga, menyiapkan segala perangkat, aturan, regulasi yang lebih bertujuan untuk pengembangan serta mengawasi potensi penyimpangan yang mungkin bisa terjadi," kata Politisi PKS tersebut, Jumat (25/11/2016).
Tidak sampai disitu, Pemerintah setempat juga memberlakukan one hotel one village bagi pihak swasta yang lakukan bisni perhotelan. "Ini salah satu bentuk kerjasama antara pemerintah Kabupaten Bantu dengan pihak swasta." imbuh Setiya.
Post a Comment